wibiya widget

Jumat, 03 Februari 2012

siapa penyumbang pencemaran dan perusakan lingkungan?

ternyata kantong plastik dan botol air kemasan adalah penyumbang terbesar atas pencemaran dan perusakan lingkungan. berdasarkan berita Voice Of Amerika Aktivis Lingkungan Surabaya Serukan Batasi Pemakaian Kantong dan Botol Plastik Kamis, 02 Februari 2012
mungkin belum banyak yang menyadari bahwa pencemaran oleh kedua bahan tersebut bukan hanya berupa sampah kantong plastik dan botol air kemasan yang sulit terurai, tapi juga berupa polusi udara yang dihasilkan pabrik yang memproduksinya. coba perhatikan, tahun 2011 produk konsumsi air kemasan bisa mencapai 17 milyar liter. Itu akan membutuhkan botol plastik sampai 500.000 ton. tentu saja selain sampah yang dihasilkan berupa botol plastik yang memang hanya sekali pakai tersebut, juga ada proses produksi dipabrik yang telah menyumbang sekian banyak polusi udara, dan penggunaan listrik untuk proses produksinya.

seharusnya peningkatan volume sampah, diimbangi oleh solusi untuk mengelola sampah, yang melibatkan semua lapisan. jika pemerintah mau belajar dari negara lain yang bagus dalam pengelolaan sampahnya. bukan mustahil pencemaran dapat dikurangi dan bahkan dapat dirubah dan didayagunakan sebagai penghasil energi yang ramah lingkungan.
seperti jepang yang mampu mendayagunakan sampah sebagai sumber energi, dan mengolah sampah sehingga memiliki daya guna.

tidak cukup jika hanya pemerintah
peran serta masyarakat juga sangat penting jika ingin menjalankan pengelolaan sampah sepereti  di jepang.
di jepang membuang sampah saja ada jadwalnya. jadi sampah yang dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir sudah dipilah oleh orang yang membuang sampah. yang mana setiap hari sampah yang dibawa hanya satu jenis. seperti hari ini sampah organik, besok sampah elektronik, lusa sampah kaca dst.

para pengusaha juga harus tidak hanya memikirkan keuntungan sendiri, pengusaha juga harus berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. seperti mengunakan bioplastik yang mudah terurai dan pengolahan limbah hasil produksi.

sepertinya butuh waktu lama bagi indonesia agar dapat mengelola sampah seperti di jepang.

Tidak ada komentar: